Tentang Hujan Meteor Taurid Selatan dan Utara
Secara umum, menurut LAPAN BRIN, Taurid adalah hujan meteor kecil yang berlangsung lama dan hanya menghasilkan sekitar 5-10 meteor per jam. Hujan meteor Taurid muncul setiap tahunnya dengan perkiraan waktu kejadian antara September hingga Desember.
Sebagai informasi, hujan meteor adalah meteor yang jatuh dan melewati permukaan Bumi dalam jumlah banyak, sehingga dari permukaan Bumi akan dilihat oleh manusia sebagai hujan yang turun. Hujan meteor terjadi ketika Bumi melintasi dekat orbit sebuah komet melalui serpihannya.
Adapun meteor sendiri merupakan sebutan yang digunakan untuk menyebut sesuatu yang jatuh dari luar angkasa. Meteor atau bintang jatuh umumnya hanya sebesar sebutir pasir dan hampir semuanya hancur sebelum sampai permukaan Bumi.
-14 Desember 2023: Hujan Meteor Geminid
Hujan meteor Geminid akan berlangsung dengan 150 meteor per jam pada saat mencapai maksimum. Hujan meteor Geminid tampak datang dari rasi kembar Gemini. Hujan meteori ini berlangsung dari tanggal 19 November-24 Desember dengan intensitas maksimum akan terjadi tanggal 14 Desember.
Hujan meteor Geminid berasal dari puing-puing asteroid 3200 Phaethon. Hujan meteor ini melaju dengan kecepatan 35 km/detik dan bisa dinikmati kehadirannya setelah rasi Gemini terbit pukul 20:03 WIB. Bulan terbenam pukul 19:28 WIB sekitar 35 menit sebelum radian Geminid terbit.
Desember 2023: Hujan Meteor Phoenicid
Berlangsung pada tanggal 28 November-9 Desember, Hujan meteor Phoenicid akan mencapai puncak pada tanggal 2 Desember. Hujan meteor yang tampak muncul dari rasi Phoenix ini memiliki laju meteor per jam yang beragam saat mencapai maksimum. Para pengamat dapat mengamati sekitar 12 meteor per jam saat malam puncak hujan meteor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hujan meteor Phoenicid berasal dari puing-puing komet D/1819 W1 (Blanpain) dan dapat diamati sejak Matahari terbenam sampai sekitar pukul 02.44 WIB. Waktu terbaik untuk mengamati puncak hujan meteor Phoenicid adalah pukul 20.00 WIB, saat titik arah datang meteor berada pada titik tertinggi di langit.
-22 Desember 2023: Hujan Meteor Ursid
Hujan meteor Ursid yang berlangsung dari tanggal 13-24 Desember, akan tampak datang dari rasi Ursa Minor. Hanya para pengamat di belahan Bumi Utara atau di atas garis khatulistiwa saja yang dapat menyaksikan lintasan meteor Ursid.
Rasi Ursa Minor akan terbit lewat tengah malam bagi pengamat di belahan Bumi Utara. Untuk pengamat di belahan Bumi Selatan, Ursa Minor terbit hampir bersamaan dengan Matahari terbit. Sehingga, hujan meteor Ursid tidak akan teramati oleh pengamat yang tinggal di bawah garis khatulistiwa.
Puncak hujan meteor Ursid terjadi pada tanggal 21-22 Desember 2023 dan meteor yang melintas di langit akan bergerak dengan kecepatan 33 km/jam. Saat mencapai intensitas maksimum, pengamat hanya bisa melihat 10 meteor per jam dari sisa komet 8P/Tuttle yang dilintasi Bumi.
Hujan meteor Ursid terbit pada pukul 04.15 WIB dari Bandung. Tapi untuk pengamat Indonesia di belahan bumi Utara atau di utara khatulistiwa seperti di Banda Aceh, hujan meteor ini bisa mulai diamati sejak pukul 01.20 WIB
Hujan meteor merupakan salah satu fenomena alam yang dapat dinikmati keindahannya. Ada cara-cara melihat hujan meteor yang bisa dilakukan untuk menyaksikan peristiwa tersebut.
Saat dilihat, hujan meteor bergerak seperti kilatan cahaya yang memanjang dan bergerak cepat. Berikut informasi selengkapnya soal cara melihat hujan meteor.
ilansir situs resmin LAPAN, hujan meteor adalah meteor yang jatuh dan melewati permukaan bumi dalam jumlah banyak. Meteor yang dilihat dari permukaan bumi akan terlihat seperti hujan yang turun.
Dikutip dari situs Space, berikut adalah cara-cara melihat hujan meteor:
Cari lokasi dengan medan pandang ke langit selatan,
Jauhi cahaya terang, pergilah ke tempat paling gelap untuk melihat hujan meteor secara jelas,
Lihatlah meteor dengan mata telanjang karena hujan meteor lebih baik disaksikan dengan penglihatan langsung,
Anda tidak memerlukan peralatan khusus, seperti teleskop atau teropong karena hujan meteor dapat disaksikan secara langsung,
Berikan waktu sekitar 30-45 menit untuk mata kita beradaptasi dengan kegelapan,
Hindari penggunaan ponsel saat ingin melihat hujan meteor agar mata bisa menyesuaikan penglihatan saat gelap,
Pilih lokasi dengan penampakan langit tidak terganggu pepohonan atau bangunan,
Nikmati hujan meteor sambil berbaring telentang agar menambah ketenangan saat menyaksikan menyaksikan peristiwa tersebut.
Selain hujan meteor ada beberapa fenomena langit berkaitan dengan fase Bulan yang terjadi di bulan Desember ini. Berikut daftar fenomena Bulan di Desember 2023 dan prakiraan waktu terjadinya:Baca selengkapnya di link berikut ini.Itu dia informasi seputar hujan meteor dan fenomena langit di bulan Desember 2023.
Sederet fenomena langit bakal terjadi di bulan November mulai dari hujan meteor sampai oposisi Planet Jupiter dan Uranus. Berikut rincian waktunya.
Jika Anda pemburu pemandangan langit, ada beberapa hal yang harus diingat agar tak melewatkan momentum keindahannya. Terlebih, sejumlah fenomena kerap berlangsung hanya sebentar saja. Ketepatan waktu jadi senjata.
Terlebih, November jadi masa mulai datangnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia setelah berbulan-bulan dilanda kekeringan imbas El Nino. Efeknya, langit bakal mendung melulu dan menutupi pemandangan langit itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pastikan pula lokasi pengamatan Anda tak banyak terpapar polusi cahaya. Wilayah pedesaan atau pegunungan mestinya jadi opsi.
Untuk lebih detilnya, berikut deret fenomena langit di bulan November dan waktunya yang dirangkum CNNIndonesia.com dari berbagai sumber:
Awal November, hujan meteor Taurids, yang tergolong minor, bakal mewarnai langit meski frekuensinya tak begitu banyak.
Hujan meteor ini akan terjadi setidaknya tiga meteor per jam dan puncak hujan meteor terjadi pada larut malam dibandingkan sebelum fajar seperti kebanyakan hujan meteor.
Jadi, jika Anda sedang berkemah atau berada di luar ruangan pada malam itu, mungkin Anda akan menangkap satu atau dua bola api meskipun jumlahnya sedikit, seperti dikutip dari situs Almanac.
Menurut keterangan Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (ORPA BRIN), hujan meteor ini terbagi dua, yakni Taurid Selatan dan Taurid Utara.
Taurid Selatan terjadi pada 6 November dengan frekuensi 6,3 sampai 6,9 meteor per jam. Ini terjadi pada saat Bulan masuk fase perbani akhir alias bulan separuh.
Taurid Utara berlangsung pada 13 November dengan kemunculan 4,2 sampai 4,8 meteor per jam. Fenomena ini bersamaan dengan fase bulan baru alias tak tampak Bulan.
Pada pertengahan November dini hari, fenomena hujan meteor mayor akan terlihat di bagian timur laut dekat konstelaai Leo, Hujan Meteor Leonid.
Leonid dapat terlihat dari Belahan Bumi Utara dan Selatan, jadi di mana pun Anda berada, jika Anda jauh dari polusi cahaya dan memiliki langit yang cerah, Anda dapat duduk santai dan menonton acara tahunan ini.
ORPA BRIN menyebut Hujan Meteor Leonid mencapai puncaknya pada 18 November. Frekuensinya bisa mencapai 8 sampai 12 meteor per jam jika pengamatan dilakukan di Rote Ndao, NTT, dan 9 hingga 14 meteor per jam di Sabang, Aceh.
Pada saat yang sama, Bulan masuk fase Sabit Awal, yang artinya hujan meteor bakal lebih jelas karena pesaing lemah.
Apa yang Dimaksud Fenomena Hujan Meteor?
Mengutip dari LAPAN BRIN, meteor shower atau hujan meteor adalah fenomena meteor yang jatuh dan melewati permukaan Bumi dalam jumlah yang banyak. Sehingga dari permukaan Bumi akan terlihat seperti hujan yang turun.
Hujan meteor secara singkat dapat terjadi karena meteoroid memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi. Sementara, meteor adalah sebutan yang digunakan untuk menyebut sesuatu (benda-benda luar angkasa) yang jatuh dari luar angkasa.
Desember 2023: Hujan Meteor Puppid-Velids
Berlangsung pada tanggal 1-15 Desember, Hujan meteor Puppid-Velids akan mencapai puncak pada tanggal 7 Desember. Hujan meteor tampak muncul dari rasi Puppis. Saat mencapai maksimum, hujan meteor ini memiliki laju 10 meteor per jam.
Hujan meteor Puppid-Velids baru dapat diamati setelah rasi Puppis yang menjadi radian hujan meteor ini terbit pada pukul 20.27 WIB dan dapat diamati sampai fajar menyingsing.
Waktu terbaik untuk mengamati puncak hujan meteor Puppid-Velids adalah pukul 03.00 WIB, saat titik arah datang meteor berada pada titik tertinggi di langit. Bulan yang baru melewati fase perbani akhir terbit tengah malam.
Jam Berapa Hujan Meteor Perseid 2023?
Adapun rasi Perseus baru terbit pada saat tengah malam, yakni mulai sekitar pukul 00:16 WIB dari arah timur laut. Sementara Bulan sabit yang terbit dini hari, yakni pada sekitar pukul 03:30 WIB tidak menjadi faktor pengganggu perburuan hujan meteor Perseid.
Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hujan meteor Perseid termauk hujan meteor mayor. Puncak hujan meteor Perseid pada tanggal 13 Agustus 2023 ini memiliki intensitas di Indonesia sebanyak 36 sampai 61 meteor per jam.
Proses Terjadinya Fenomena Hujan Meteor
Proses terjadinya fenomena hujan meteor bermula adanya sebuah batuan di luar angkasa yang berpapasan dengan Bumi. Batuan ini merupakan serpihan komet yang telah hancur maupun batuan yang berbeda di luar angkasa.
Gaya gravitasi Bumi yang lebih besar menarik batuan tersebut, sehingga batuan itu bertemu dan bergesekan dengan atmosfer Bumi. Gesekan yang terjadi di atmosfer Bumi dengan batuan pun menyebabkan timbulnya tekanan pada batuan tersebut dan akan menimbulkan panas. Salah satu jenis lapisan atmosfer Bumi ini, yakni lapisan mesosfer.
Karena adanya panas yang ditimbulkan oleh batuan tersebut, mengakibatkan timbulnya api ataupun pembakaran pada batuan tersebut. Hal inilah yang dapat menimbulkan cahaya menyerupai bintang jatuh. Karena adanya meteor yang jatuh dan menyala ini, maka dinamakan hujan meteor.
Dinamakan hujan karena biasanya meteor yang berasal dari serpihan komet yang terbakar, hangus, dan jatuh ini berjumlah lebih dari satu. Sehingga lebih tepat jika disebut sebagai hujan meteor.
Hujan Meteor Leonid
Pada 17-18 November 2023, langit akan dihiasi oleh hujan meteor Leonid yang rata-rata menghasilkan hingga 15 meteor per jam pada puncaknya.
Hujan meteor ini termasuk fenomena astronomi yang langka karena puncaknya hanya terjadi setiap 33 tahun sekali di mana ratusan meteor per jam dapat terlihat.
Leonid dihasilkan oleh butiran debu yang ditinggalkan oleh komet Tempel-Tuttle, yang ditemukan pada tahun 1865.
Di bulan Desember 2023 ini akan terjadi hujan meteor dan fenomena langit langka. Buat kamu pecinta astronomi, perlu mencatat daftar hujan meteor dan fenomena langit yang akan terjadi di bulan Desember 2023.
Dilansir dari situs Langit Selatan, berikut ini daftar hujan meteor dan fenomena langit di Desember 2023.
Apakah Fenomena Hujan Meteor Berbahaya?
Meskipun meteor jatuh ke arah Bumi dan berinteraksi dengan atmosfer Bumi, namun biasanya meteor yang jatuh ini tidak sampai ke permukaan Bumi. Hal ini karena meteor tersebut sudah terbakar ketika melewati atmosfer Bumi. Sehingga fenomena hujan meteor tidak berbahaya.
Hujan meteor Taurid akan terjadi dan menghiasi langit Indonesia pada bulan November 2023 ini. Fenomena hujan meteor ini terdiri dari hujan meteor Taurid Selatan dan hujan meteor Taurid Utara, yang terjadinya pada tanggal yang berbeda.
Seperti dilansir Langit Selatan, secara umum fenomena hujan meteor Taurid datang dari rasi Taurus dan dimulai dari bulan September sampai Desember. Perpaduan hujan meteor Taurid Utara dan Selatan ini menjadi atraksi menarik di langit. Apalagi dengan kehadiran fireball.
Lantas kapan waktu puncak terjadinya fenomena hujan meteor Taurid Selatan dan hujan meteor Taurid Utara di tahun 2023? Apakah dapat diamati dari wilayah Indonesia? Simak informasi selengkapnya sebagai berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya, prakiraan waktu puncak terjadinya fenomena hujan meteor Taurid tahun 2023 ini bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya di seluruh dunia. Meski begitu, rentang waktu terjadinya fenomena ini masih berada pada tanggal yang berdekatan.
Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hujan meteor Taurid Selatan akan terjadi puncaknya pada sekitar tanggal 5-6 November 2023. Sementara untuk hujan meteor Taurid Utara akan terjadi puncaknya pada sekitar tanggal 12-13 November 2023.
Untuk intensitas hujan meteor Taurid Selatan pada saat puncaknya diperkirakan akan terjadi 6,3 sampai 6,9 meteor per jam. Sedangkan untuk intensitas hujan meteor Taurid Utara pada saat puncaknya diperkirakan akan terjadi 4,2 sampai 4,8 meteor per jam.
Demikian informasi yang diperoleh berdasarkan data dari LAPAN BRIN mengenai "Fenomena Astronomis 2023 - Bagian Keempat: Hujan Meteor" seperti dilansir melalui akun media sosial Instagram resminya (@lapan_brin), yang dikutip detikcom Jumat (3/11/2023).
Sementara dilansir laman Space, waktu terjadinya hujan meteor Taurid Selatan akan mencapai puncaknya antara tanggal 4-5 November 2023. Sedangkan hujan meteor Taurid Utara akan mencapai puncaknya antara tanggal 11-2 November 2023.